Semesta Mendukung (Mestakung)
|
Semesta Mendukung |
Prof. Yohannes Surya, Ph.D
Mestakung
Mestakung = seMESTA menduKUNG merupakan hukum alam dimana ketika suatu individu atau kelompok berada pada kondisi kritis maka semesta (dalam hal ini sel-sel tubuh, lingkungan dan segala sesuatu disekitar dia) akan mendukung untuk dia keluar dari kondisi kritis.
Kondisi Kritis awal dari Mestakung
Untuk pertamakalinya dalam sejarah, Indonesia menjadi juara dunia
Olimpiade Fisika Internasional tahun 2006. Mau tahu rahasianya?
Apa yang terjadi ketika kita menuangkan pasir sedikit demi sedikit ke atas lantai? Ya betul, pasir akan membentuk suatu bukit pasir kecil. jika kita terus menuangkan pasir, bukit pasir ini makin lama makin besar dan makin tinggi. Ketika bukit pasir mencapai suatu ketinggian tertentu yang kita sebut ketinggian kritis terjadilah suatu keanehan. Pada ketinggian kritis ketika kita menjatuhkan beberapa butir‐butir pasir, butir‐butir pasir ini mengatur dirinya. mempertahankan agar kemiringan bukit pasir tetap sama. Aneh bukan? sepertinya pasir‐pasir ini punya otak dan mampu bekerjasama untuk menghitung sehingga kemiringan bukit pasir tidak berubah.
Peristiwa pengaturan diri seperti yang terjadi pada pembentukan bukit pasir ini merupakansatu diantara ribuan bahkan jutaan peristiwa yang terjadi di alam ini. Peristiwa‐peristiwa ini terjadi ketika suatu sistem berada pada kondisi kritis. Pada kondisi kritis, tiap individu berinteraksi dengan individu‐individu lain. Kemudian individu‐ndividu ini secara bersama‐sama mengatur dirinya (
self organizing) sehingga mem‐
brojol‐lah (
emerge) sesuatu keadaan yang baru, yang berbeda daribiasanya. Dalam fisika, proses pengaturan diri pada kondisi kritis dikenal sebagai fenomena kritis (
critical phenomena).
Apa yang terjadi ketika air dipanaskan pada tekanan sekitar 218 kali tekanan udara normal? Pada kondisi ini ketika suhu air mencapai 3740C, terjadi keanehan. Air berada pada kondisi kritis, yaitu air berada dalam dua wujud cair dan gas secara bersamaan. Pada kondisi kritis ini ketika suhu air diturunkan sedikit saja, terjadilah pengaturan diri dalam molekul air. Seluruh molekul air (tidak hanya satu, tetapi semua molekul) mengatur dirinya secara serentak mengubah wujud air menjadi cair, mereka tidak lagi berada pada kondisi kritis..
Di sini kita lihat molekul‐molekul air bekerja bersama‐sama mengubah air menjadi wujud cair. Jika hanya satu molekul saja yang bekerja, peristiwa perubahan wujud ini tidak akan terjadi. Kondisi kritis telah mendorong semua molekul untuk mengatur dirinya lalu mengubah air menjadi uap air. Saya namakan proses pengaturan diri secara bersama‐sama ini dengan istilah MESTAKUNG, yang merupakan singkatan dari seMESTA menduKUNG. Disini kita bayangkan semesta (dalam hal ini seluruh molekul air dan lingkungannya) bekerja bersama‐sama pada kondisi kritis menghasilkan suatu perubahan yang tidak terduga.
Apa yang terjadi dengan angsa‐angsa yang hidup daerah 4 musim ketika musim dingin tiba?.Angsa‐angsa ini merasa berada pada kondisi kritis. Jika mereka diam ditempat mereka akan mati, kalaupun mereka harus terbang mereka juga akan mati karena tidak mungkin mereka terbang ribuan kilometer. Disini terjadilah Mestakung terjadi, angsa‐angsa ini terbang dalam bentuk huruf “V” yang sangat menghemat energi. Tidak ada yang merasa paling pintar, semua bekerja sama untuk mempertahankan posisi “V” yang paling ideal ini.
Dalam bukunya
Critical Mass: How One Thing Leads to Another, Phillip Ball mengatakan bahwa hal yang unik dari suatu pertunjukan musik.. Ketika pengunjung merasa puas dengan pertunjukan itu, mereka memberikan
applause. Tiap orang terdorong untuk bertepuk tangan (kondisi kritis yaitu ingin memberikan penghargaan, mendorong mereka melakukan ini), namun anehnya tepuk tangan mereka bisa terjadi secara serentak dan berirama. Tidak ada paksaan namun bisa menghasilkan irama yang baik.
Ketika Gultom dikejar anjing, Gultom keringatan. Gultom berada pada kondisi kritis. Dan keanehan terjadi, secara seretak sel‐sel tubuh mengatur dirinya (bermestakung) menghasilkan energi ekstra yang mengakibatkan Gultom dapat melompati pagar setinggi 1,5 meter. Padahal dalam kondisi biasa belum tentu Gultom bisa melompat demikian tingginya.
Alamsyah tidak pandai menyanyi. Ia sangat malu setiap kali disuruh menyanyi di kelas. Tetapi suatu saat kepala sekolah memanggil Alamsyah untuk mengikuti lomba menyanyi. Alamsyah ketakutam, keringat dingin mulai keluar. Kondisi kritis. Terjadilah mestakung. Dari dalam diri Alamsyah ada dorongan untuk dia belajar nyanyi. Lingkungan (semesta) mendukung. Orang tuanya mencarikan ia guru les yang bagus. Guru‐gurunya mendukung, semua memberi dukungan buat Alamsyah. Akhirnya, mau tahu apa hasilnya? Alamsyah keluar sebagai juara menyanyi tingkat propinsi Aceh. Luar biasa…. Joni seorang kepala cabang suatu bank ditargetkan mendapatkan dana segar dari masyarakat sebanyak 30 miliar setahun. Kalau gagal ia bisa dipecat. Joni berada dalam kondisi kritis. Terjadi mestakung dalam diri Joni dan lingkungan. Joni setiap hari menelfon banyak sekali nasabah danorang‐orang dikenalnya. Mereka yang sebelumnya tidak mau memindahkan depositonya menjadi tergerak memindahkan depositonya ke bank dimana Joni bekerja. Teman‐teman yang semula acuh, kini ikut‐ikutan sibuk dan membantu tanpa paksaan. Akhirnya diakhir tahun target 30 miliar ini bisa tercapai.
Dalam pelatihan TOFI (Tim Olimpiade Fisika Indonesia), menjelang keberangkatan ke Singapura untuk mengikuti kejuaraan dunia Fisika, pikiran para peserta training senantiasa kami tempatkan pada kondisi kritis untuk membuat pilihan. Kami sering katakan bahwa mereka ini saat ini berada titik
point of no return. Hanya satu hal yang mereka harus lakukan yaitu belajar keras dan kejar medali emas. Kalau mereka berhasil, masa depan mereka akan penuh harapan, tapi kalau gagal, usaha mereka selama ini akan sia‐sia. Dorongan ini sangat memacu mereka untuk belajar dan belajar. Juga kami ingatkan bahwa untuk jadi juara di Singapura adalah suatu kebanggaan luar biasa. Ini adalah olimpiade terbesar sepanjang sejarah. Ini juga menjadi pendorong mereka untuk berusaha keras.Ketika mereka sudah berada pada kondisi kritis, mereka belajar tanpa paksaan, dan ajaibnya lingkungan mendukung. Terjadi mestakung. Andika peraih emas tahun 2005 secara
full‐timemembantu mentraining siswa‐siswa kita. Dukungan juga mengalir dari berbagai pihak untukmembantu terselenggaranya program training ini. Seorang motivator datang untuk ikut memotivasi tim kita dan banyak lagi. Mestakung benar‐benar terlihat. Dan akhirnya tim Indonesia meraih 4 medaliemas dan 1 perak sekaligus merebut gelar
The absolute winner, menjadi juara dunia. Nah sekarang bagaimana kalau kita mau sukses? Betul… tempatkan diri kita pada kondisi kritis yaitu dengan membuat sasaran setinggi mungkin dan bertindak sedini mungkin untuk mencapai sasaran itu. Nanti mestakung akan terjadi dalam diri kita dan lingkungan sekeliling kita membuat kita mampu mencapai sasaran yang tinggi itu.
Ada 3 hukum Mestakung yaitu:
1. Dalam setiap kondisi KRItis ada jalan keluar
2. Ketika seorang meLANGkah, ia akan melihat jalan keluar
3. Ketika seorang teKUN melangkah, ia akan mengalami mestakung
Ketiga hukum ini saya singkat dengan KRILANGKUN (KRItis, LANGkah, teKUN).
Krilangkun+
Bagaimana caranya agar Mestakung dapat bekerja untuk kita. Ada beberapa tahapan yang kita harus lewati. Tahapan ini saya namakan 3 hukum mestakung yang terdiri dari hukum Kritis, hukum Langkah dan hukum Tekun. Ketiga hukum ini saya namakan
KRILANGKUN.
Krilangkun adalah singkatan dari KRItis, LANGkah dan TeKUN.
Siapa pun kita dan apa pun jabatan kita: pengusaha, guru, pedagang, pilot, dokter, sekretaris, karyawan, direktur, pejabat, hakim, bahkan supir dapat berubah dari biasa menjadi luar biasa dari
good menjadi
great dengan Krilangkun ini.
KRILANGKUN 1: Hukum Kritis
“Pada setiap kondisi kritis ada jalan keluar“
Menurut hukum ini disetiap kondisi kritis ada jalan keluar. Ini mengingatkan kita untuk tidak kuatir ketika kita berada pada kondisi kritis. Malah kita harus bersyukur dengan kondisi kritis itu, karena kita tahu bahwa ada jalan keluar dari kondisi kritis ini. Bahkan kalau kita mau lebih sukses lagi kita harus menempatkan diri pada kondisi kritis, kita harus keluar dari zona kenyamanan kita. Menempatkan diri pada kondisi kritis dapat dilakukan dengan bermimpi sesuatu yang besar. Ciptakan kondisi kalau Anda tidak mendapatkan hal yang anda impikan itu anda akan malu besar (misalnya dengan menceritakan impian ini ke banyak orang). Disini Anda harus benar-benar merasa kritis.
Contoh: Muhammad Ali di tahun 1964 ketika hendak melawan Sonny Liston, ia menempatkan diri pada kondisi kritis. Ia mengetuk-ngetuk pintu rumah tetangganya dan berteriak-teriak bahwa ia akan mengalahkan Sonny Liston. Ia berada pada kondisi kritis. Kondisi kritis ini memaksa ia untuk terus melangkah dan tekun (hukum kedua dan ketiga), akhirnya mestakung terjadi, sonny Liston waktu latihan cedera, sehingga ketika bertanding tidak bisa maksimal. Ia menyerah secara tiba-tiba pada ronde ketujuh.
Anda bisa menetapkan suatu tujuan yang tajam dan jelas, misalnya ingin menjadi juara dunia 3 tahun dari sekarang, ingin jadi ahli bedah nomor satu 10 tahun dari sekarang, ingin jadi guru yang terbaik dalam mengajar, ataupun ingin jadi pimpinan daerah (Camat, Bupati, Gubernur bahkan Presiden) 15 tahun dari sekarang, atau anda ingin jadi bisnismen hebat dalam 5 tahun mendatang, arsitek yang luarbiasa dalam 10 tahun mendatang, ahli komputer yang sangat hebat dalam 10 tahun mendatang, pemain sepakbola sekaliber Pele dalam 6 tahun mendatang dan sebagainya.
Atau sebagai direktur perusahaan, anda ingin penghasilan perusahaan naik 4 kali lipat dalam waktu dua tahun. Ataupun anda ingin lepas dari Narkoba dalam 1 tahun mendatang. Atau seorang ingin sembuh dari penyakitnya yang sudah bertahun-tahun.
Kondisi kritis ini menyebabkan semesta bereaksi. Kondisi kritis ini akan menjadi semacam
Lorentz Attractor (istilah dalam teori Chaos) yang akan menarik segala sesuatu disekeliling kita untuk mendukung kita keluar dari kondisi kritis ini. Semesta akan mengatur diri membantu agar kondisi kritis ini terlewati. Apa yang menjadi keinginan kita akan terwujud.
Pada waktu berkunjung ke Halmahera Utara untuk memberikan orasi ilmiah di sebuah politeknik di sana, saya bertemu dengan Bupati Halmahera Utara, Hein Namotemo. Usai memberikan ceramah tentang Mestakung, Pak Hein langsung menangkap ide ini dan langsung menentukan sasaran: Halmahera Utara
Go International tahun 2010! Pak Hein menempatkan diri pada kondisi kritis. Saat itulah mestakung terjadi. Semua jajaran staf Bupati siap mendukung. Pak Timisela, Kepala Dinas Pendidikan, segera membuat strategi bagaimana menyambut Halut 2010 ini. Untuk menggenjot prestasi, Pak Timisela menetapkan minimal nilai UAN untuk anak-anak di Halut adalah 7,5. Wow… suatu langkah berani! Suatu penempatan diri pada kondisi kritis. Inilah yang kita harus lakukan kalau ingin melihat mestakung bekerja melakukan perubahan-perubahan.
Saya pernah membaca satu artikel bahwa Menko Kesra menetapkan nilai rata-rata minimal untuk tiga mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dinaikan dari 4,25 menjadi 5.00. Ini suatu kondisi kritis. Kita akan melihat bagaimana mestakung terjadi di sekolah-sekolah. Tiap sekolah akan berusaha mencapai nilai ini. Jika kebijakan ini dipertahankan terus dan dilaksanakan secara konsisten maka kondisi kritis ini akan terlewati. Setelah ini terlewati, kita bisa menciptakan kondisi kritis lainnya.
Pada saat saya memberikan seminar mestakung dalam Olimpiade Sains antar pesantren-pesantren di seluruh Indonesia, ada seorang peserta berkata, “Pak, saya ingin jadi Menteri Kesehatan… Saya akan berjuang untuk mencapai itu.” Wooow sungguh luar biasa.
Pada seminar lainnya di Universitas Indonesia, beberapa orang mengungkapkan target-target pribadi untuk menjadi menteri, anggota DPR, bahkan ada yang mempunyai target jadi presiden. Luar biasa…. Kalau saja orang-orang Indonesia mempunyai target-target yang tinggi dan berusaha keras untuk mencapai itu, maka dalam 10 tahun mendatang, Indonesia akan menjadi negara yang luar biasa.
„Ciptakanlah kondisi-kondisi kritis maka Anda akan melihat bagaimana mestakung (alam semesta mendukung) membantu Anda melewati kondisi-kondisi kritis ini“
KRILANGKUN 2: LANGKAH
“Ketika Seorang melangkah, ia akan melihat jalan keluar”
Ketika Anda sudah berada pada kondisi kritis. Anda harus melangkah. Kalau Anda tidak melangkah Anda akan binasa oleh kondisi kritis itu. Seorang yang dikejar anjing galak (berada pada kondisi kritis) akan binasa jika ia tidak melangkah (lari). Mestakung tidak akan bekerja jika ia diam saja. Ketika kita melangkah itu, kita melihat jalan keluar terbuka.
Melangkahlah walaupun langkah itu kecil. Untuk mendaki gunung tinggi kita perlu melangkah walaupun kecil. Melangkah bisa dilakukan dengan membuat strategi, men
sharingkan ide pada sebanyak mungkin orang, bergerak menuju sasaran ataupun mengajak teman untuk bersama-sama melewati kondisi kritis ini.
Mao Ze Dong di tahun 1934 menetapkan sasaran untuk melakukan
long march sepanjang 9000 km dengan puluhan ribu anak buahnya. Beliau melangkah dan melangkah. Melintasi gunung, lembah, meniti jalan setapak dengan menggunakan obor di waktu malam. Serangan tentara musuh, penyakit, hujan, badai pasir, badai angin, dan berbagai rintangan harus dihadapi. Namun, dengan tekad teguh, akhirnya setelah setahun sekitar 8000 orang tiba dengan selamat di akhir perjalanan yang sangat fantastis dan tampak tidak mungkin ini.
Tahun 1984 saat saya masih mahasiswa jurusan Fisika di FMIPA UI, saya merasa terpanggil untuk mengembangkan pendidikan fisika yang asyik, mudah, dan menyenangkan di Indonesia. Namun, saya merasa ilmu yang saya peroleh dari S1 ini sangat kurang. Saya berkeinginan untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Sayang, waktu itu saya tidak ada biaya sama sekali. Orang tua saya tidak akan mampu membiayai saya. Ketika baru di tingkat I dan tingkat II saja, saya hampir keluar dari UI jika tidak mendapat beasiswa supersemar, karena kami tidak mampu membayar uang kuliah.
Tekad ke luar negeri ini begitu kuat. Saya harus melangkah. Kemudian saya memberi les privat. Uang les privat ini saya kumpulkan sedikit demi sedikit untuk membuat….
passport. Ya,
passport. Banyak orang menganggap saya aneh, Ke luar negeri belum ada kepastiannya, kok sudah membuat
passport?“ Teapi itulah…. kita harus berani melangkah. Ternyata tahun berikutnya, mestakung terjadi. Fisikawan Amerika Serikat datang ke Indonesia untuk meng-
interview mahasiswa-mahasiswa Indonesia dan salah satu mahasiswa Indonesia yang lulus
interview adalah saya. Saya pun mendapat beasiswa di Department of Physics The College of William and Mary Virginia.
Rudy, mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat mempunyai resep sukses yang unik. Dia tidak pernah menunda pekerjaan. Ketika dia mendapat tugas dari dosennya selama seminggu atau sebulan, dia menyelesaikan tugas itu di hari pertama. Ini berbeda sekali dengan kebiasaan anak-anak muda yang sering menyelesaikan pekerjaan di menit-menit terakhir (
the last minutes). Menurut Rudy, kalau dia bisa menyelesaikan tugas lebih awal, dia mempunyai waktu lebih untuk berpikir lebih banyak. Hidup menjadi berkurang stresnya. Kebiasaan ini dilakukan Rudy hingga dia bekerja. Dan hasilnya, Rudy selalu mendapat pujian dari atasannya atas segala pekerjaan yang begitu rapi. Sekarang dia sukses sebagai pengusaha. Kesuksesan Rudy didapatkan karena ia selalu menciptakan kondisi kritis, melangkah dan tidak pernah menunda-nunda.
Tahun 2005 DKI menjadi tuan rumah Olimpiade Sains Nasional (OSN). Dikmenti (Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi) dan Dikdas (Dinas Pendidikan dasar) provinsi DKI Jakarta menargetkan menjadi juara OSN 2005 ini. Mereka melangkah! Mereka menyeleksi anak-anak berbakat. Men-
training-nya secara intensif, mulai Januari hingga September 2005. Mestakung terjadi! Semua bekerja bersama-sama untuk satu tujuan. Setiap saat, Kepala Dinas Pendidikan SMA, Bp. H. Margani dan Kepala Dinas Pendidikan SD/SLTP, Ibu Dr. Sylviana Murni memeriksa kemajuan dari
training intensif ini. Hasilnya, dibandingkan tahun 2004 DKI hanya menduduki peringkat 4 dengan 5 medali emas, menjadi peringkat 1 di tahun 2005 dengan 33 medali emas. Fantastis! Jonathan Mailoa, sang
absolute winner Olimpiade Fisika Internasional dan Pangus, sang
The Best Experiment Olimpiade Fisika Asia juga merupakan hasil dari pembinaan intensif ini.
Dinas Pendidikan Papua, Bp. James Modouw senantiasa mendengungkan Papua tidak boleh kalah dengan daerah lain. Papua harus bisa juara di tingkat internasional. Semua ini ditargetkan sejak tahun 2003. Walaupun penuh tantangan di awal, namun Bp. James Modouw maju dan maju terus. Mestakung terjadi! Anak-anak cerdas Papua bermunculan. Hasilnya, Septinus George Saa menjadi juara
The First Step to Nobel Prize in Physics 2004, Anike Bowaire menjadi juara
The First Step to Nobel Prize in Physics 2005, dan Surya Bonay menjadi juara
The First Step to Nobel Prize in Chemistry 2006. Salah satu siswa berbakatnya, Andrey Awoitauw, berhasil meraih medali emas matematika OSN, mengalahkan juara dunia matematika, Ivan Kristanto, dari Jakarta. Luar biasa kalau kita mau melangkah!!!
Dinas Pendidikan Jawa Tengah menargetkan tahun 2006 menjadi juara OSN. Segala persiapan dilakukan, mereka belajar dari DKI. Mestakung terjadi. Guru, siswa, pejabat-pejabat di dinas pendidikan termotivasi untuk mencapai target ini. Mereka bekerja keras luar biasa. Hasilnya, Jawa Tengah berhasil menjadi juara OSN 2006 dengan 19 medali emas. Padahal tahun 2005 mereka hanya peringkat 4. Luar biasa!!!
« Ketika kita melangkah, jalan keluar terbuka, semesta (diri kita, lingkungan baik yang dekat maupun yang jauh) bersiap mengatur diri untuk membantu kita keluar dari kondisi kritis»
KRILANGKUN 3: Tekun
« Ketika seorang tekun melangkah ia akan mengalami mestakung »
Ketika kita melangkah, di tengah jalan kita akan melihat ombak dan merasakan terpaan angin. Jangan takut. Kita harus terus melangkah dengan tekun. Ketika kita tekun melangkah itulah Mestakung akan bekerja habis-habisan untuk kita. Ketekunan dan konsistensi kita dalam melangkah akan merangsang mestakung sehingga apa pun yang menjadi tujuan kita, akan kita peroleh. Tekun dan maju terus sampai garis finish, jangan berhenti atau menyerah di tengah jalan. Kita harus melupakan apa yang dibelakang kita yang menghambat kita, dan menujukan pikiran dan langkah kita pada apa yang ada di depan kita. Maju dan maju terus.
Pada pertandingan piala Eropa 1999 antara Bayern Munich dan Manchester United terjadi peristiwa dramatis yang luar biasa. Selama 90 menit pertandingan berlangsung, skor saat itu adalah 1-0 untuk Bayern Munich. Namun, pemain-pemain MU terus menekan. Akhirnya, pada waktu tambahan (
injury time), pemain MU, Sherringham dan Solksjaer, secara spektakular mencetak masing-masing satu gol dalam waktu hanya 2 menit 58 detik, membalikkan skor menjadi 2-1 untuk kemenangan MU. Setelah itu, 35 detik kemudian wasit meniup panjang tanda pertandingan usai. Para suporter dan para pemain BM tertunduk lesu. Kemenangan yang sudah di tangan lenyap begitu saja dalam waktu 3 menit. Sebaliknya, para suporter dan pemain MU terlihat begitu meluap-luap kegembiraannya. Mereka telah menggunakan waktu sebaik-baiknya, tetap tekun berjuang keras sampai akhir pertandingan.
Wahid Supriadi, Konsul Jenderal Indonesia di Melbourne, bercerita waktu kami berkunjung ke Melbourne. Wahid merencanakan diadakannya Festival Indonesia di Melbourne 14-17 September 2006. Menurut Wahid, kantor tidak bisa membiayai karena KJRI tidak lagi mendapat dana promosi dari pusat. Mereka harus memutar otak untuk mencari dana hampir Rp. 670 juta bagi penyelenggaraan Festival ini. Wahid tidak gentar. KJRI mendirikan Lembaga Independen Festival Indonesi Inc. dengan modal nol!
Mereka mengirim surat ke ratusan perusahaan/institusi potensial baik di Australia maupun di Indonesia. Surat juga disebar ke seluruh Pemda, baik Indonesia maupun Australia, yang meminta dukungan agar Pemda dapat hadir dan membawa para pengusaha. Namun, responnya sangat menyedihkan. Apakah Wahid menyerah? Tidak! Wahid merasa bahwa dia sudah sampai pada titik
point of no return. Dalam kondisi kritis seperti inilah terjadi mestakung. Wahid membangkitkan semangat para penyelenggara, menyusun strategi, menghubungi semua kontak baik individu maupun lembaga-lembaga swasta dan pemerintah yang masuk dalam mailing list KJRI, dan menjual program-program FI.
Tahu apa yang terjadi? Terjadilah Mestakung di mana-mana. Mahasiswa-mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Australia menyingsingkan lengan bajunya. Mereka bekerja bersama-sama, mengatur acara, mencari dana, mengundang orang-orang terkenal dari Indonesia untuk acara seminar, mengundang para penari untuk menunjukkan budaya Indonesia, dan sebagainya. Beberapa Pemda mulai menunjukkan komitmennya, para sponsor pelan-pelan mulai menghubungi panitia, dan juga kalangan pengusaha mulai mendaftarkan diri untuk ikut konferensi walaupun harus membayar. Bahkan dalam minggu-minggu terakhir beberapa sponsor utama datang dan menyatakan komitmennya untuk membantu festival tersebut.
Ribuan orang datang ke Federal Court di Melbourne untuk menyaksikan Festival yang luar biasa ini. Selama dua hari festival budaya, makanan, dan perdagangan dihadiri sekitar 67 ribu orang, sementara
business conference dihadiri sekitar 150 pengusaha, pejabat Pemda baik dari Indonesia maupun Australia. Luar biasa! Selesai acara, pemerintah kota Melbourne memberikan pujian dan meminta agar acara ini dapat diselenggarakan secara rutin setiap tahun di Melbourne. Pemerintah Melbourne bahkan berjanji akan mendukung termasuk pendanaannya. Luar biasa! Suatu karya yang indah terjadi kalau kita tekun mengerjakan apa yang sudah ditargetkan.
Yang terakhir
“the last but not the least” dalam melangkah dan tekun berjuang, yang harus juga diperhatikan adalah faktor spiritual (saya namakan ini factor
plus, +). Spiritual atau iman yang kuat akan memberi kekuatan ekstra ketika kita berada pada kondisi kritis. Kepercayaan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa akan membuat kita tekun melangkah hingga ke garis akhir kemenangan.
“Doa merupakan kekuatan untuk tetap tekun sehingga mestakung dapat bekerja”
Apapun kondis kritis yang Anda ciptakan, percayalah Tuhan Yang Maha Kuasa telah menciptakan mestakung untuk membantu Anda keluar dari kondisi kritis itu. Anda akan keluar sebagai pemenang.
Prof Yohanes Surya, Ph.D
semesta mendukung prof yohanes surya - Penelusuran Google
Untuk melihat video Mestakung di YouTube silahkan kunjungi link berikut ini:http://www.youtube.com/watch?v=ERPzSEViABU